Siapakah sebenarnya Darmian?
Dan apakah dia bakal sukses merumput di Liga Inggris bersama klub barunya
Manchester United? Mari simak beberapa infromasi berikut ini.
Dalam 24 jam terakhir, Manchester United telah resmi mendapatkan seorang
pemain baru asal Italia, Matteo Darmian. Harga transfer pemain yang merupakan
binaan akademi AC Milan ini ditaksir mencapai €18 juta. Tentu kepindahan ini mengagetkan beberapa pihak mengingat sebelumnya
Matteo Darmian hanya bermain di klub sekelas Torino.
Lalu mengapa Van Gaal mendatangkan
pemain yang telah merasakan caps bersama timnas Italia ini?
Gambar diperoleh dari situs whoscored.com |
Nama Matteo Darmian
mulai melambung tinggi ketika musim 2012/2013 & 2013/2014. Kala itu bersama
Cerci dan Immobille, Darmian membawa Torino tampil begitu memukau sehingga
Torino bisa berkiprah di tingkat Eropa. Sayang bagi Darmian, dua partnernya
saat itu Cerci dan Immobille harus hijrah ke Spanyol dan Jerman setelah dibeli
oleh Atletico Madrid dan Borrusia Dortmund.
Berkat penampilan gemilangnya di liga Serie-A, Cesarre Prandelli memutuskan
untuk membawa Darmian ke World Cup 2014. Dan kesempatan itu dijawab baik oleh
Darmian dengan tampil selama 3 pertandingan di babak grup World Cup 2014.
Di bawah asuhan Giampiero
ventura, Darmian ditempatkan sebagai wing back kanan dalam
formasi 3-5-2. Namun terkadang ia juga bisa menempati posisi wing back kiri /
full back kiri dalam formasi 4-4-2 seperti yang ia lakukan bersama timnas Italy
di World Cup 2014.
Pada awal musim lalu Van Gaal sangat suka menerapkan formasi 3-5-2 ke dalam
bentuk permainan Manchester United. Namun rentetan hasil buruk yang dialami
oleh MU serta ketidakcocokan formasi 3-5-2 dengan para pemain MU membuat Van
Gaal melakukan reformasi bentuk permainan ke 4-1-4-1 atau 4-4-1-1.
Kemampuan Darmian yang bisa beroperasi di bagian kanan maupun kiri serta
adaptasinya baik pada formasi 3-5-2 maupun 4-4-2 inilah yang membuat Van Gaal
kepincut untuk mendatangkannya. Apalagi jika pada musim lalu Van gaal
seringkali membangkucadangkan Rafael Da Silva dan lebih memilih Antonio Valencia
untuk menempati pos full back kanan ataupun wing back kanan. Kehadiran Darmian
diyakini akan membuat lini tersebut menjadi begitu kuat karena sejatinya posisi
asli dari Antonio Valencia adalah pemain sayap, bukan pemain belakang.
Statistik perbandingan antara Darmian, Rafael, dan Valencia yang dirilis
oleh Whoscored semakin memperlihatkan betapa pentingnya keberadaan Matteo
Darmian di theater of dreams.
Gambar diperoleh dari situs whoscored.com |
Lalu apakah Darmian akan
menuai sukses bersama The Red Devils?
Tunggu dulu. Mari simak beberapa perjalanan pemain asal Italia yang pernah
merumput di Liga Inggris ini. Ada yang dicap gagal, namun ada pula yang menuai
kesuksesan.
Mereka (pemain Italia) yang gagal
di liga inggris :
1. Alberto Aquilani
Aquilani diboyong ke Anfield dari AS Roma pada musim panas 2009 dengan
nilai transfer dikabarkan mencapai £17 juta oleh mantan manajer The Reds, Rafael Benitez. Namun sepanjang kariernya di Anfield, Aquilani hanya
tampil kurang dari 28 pertandingan dengan mencetak dua gol. Pada musim
berikutnya, Aquilani harus meninggalkan tanah Inggris dan kembali ke negeri
asal, Italia.
2. Bernardo Corradi
Bergabung dengan Manchester City di awal musim 2006/07, mantan pemain timnas Italia itu gagal memasukkan memperlihatkan kontribusi yang baik. Ia hanya mencetak kurang dari tiga gol dalam 29 penampilan. Corradi akhirnya kembali dipinjamkan ke Parma pada tahun berikutnya sebelum bergabung ke Reggina pada Juli 2008 setelah kontraknya bersama The Citizens berakhir.
3. Andrea Dossena
Meski sempat mencetak goal pada pertandingan melawan Manchester United di old Trafford, Dossena yang tiba di Anfield pada musim panas 2008 dari Udinese gagal tampil konsisten. Ia hanya berkarir di Merseyside selama satu setengah tahun dengan tampil sebanyak 31 pertandingan dan mencetak dua gol. Dossena akhirnya kembali ke Italia pada Januari 2010 dan bergabung ke Serie A.
4. Marco Materazzi
Bergabung ke Everton dari Perugia pada musim 1998/99, Marco hanya tampil 12 kali untuk The Toffees dalam waktu satu musim, dan ia bahkan sempat empat kali dipinjamkan ke klub lain. Ia akhirnya kembali ke Perugia pada tahun berikutnya. Di sana ia tampil selama dua musim sebelum bergabung ke FC Internazionale pada 2001.
5. Massimo Taibi
Ada yang gagal, maka ada pula yang sukses. Berikut ini mereka (pemain Italia) yang sukses di liga inggris :
1. Alberto Aquilani
2. Bernardo Corradi
Bergabung dengan Manchester City di awal musim 2006/07, mantan pemain timnas Italia itu gagal memasukkan memperlihatkan kontribusi yang baik. Ia hanya mencetak kurang dari tiga gol dalam 29 penampilan. Corradi akhirnya kembali dipinjamkan ke Parma pada tahun berikutnya sebelum bergabung ke Reggina pada Juli 2008 setelah kontraknya bersama The Citizens berakhir.
3. Andrea Dossena
Meski sempat mencetak goal pada pertandingan melawan Manchester United di old Trafford, Dossena yang tiba di Anfield pada musim panas 2008 dari Udinese gagal tampil konsisten. Ia hanya berkarir di Merseyside selama satu setengah tahun dengan tampil sebanyak 31 pertandingan dan mencetak dua gol. Dossena akhirnya kembali ke Italia pada Januari 2010 dan bergabung ke Serie A.
4. Marco Materazzi
Bergabung ke Everton dari Perugia pada musim 1998/99, Marco hanya tampil 12 kali untuk The Toffees dalam waktu satu musim, dan ia bahkan sempat empat kali dipinjamkan ke klub lain. Ia akhirnya kembali ke Perugia pada tahun berikutnya. Di sana ia tampil selama dua musim sebelum bergabung ke FC Internazionale pada 2001.
5. Massimo Taibi
Massimo Taibi bergabung ke
Manchester United pada musim panas 1999 dari klub Italia Venezia. Sayang, sang
kiper gagal memenuhi
ekspetasi dari Sir Alex ferguson. Ia hanya
tampil empat kali dalam enam bulan di Old Trafford. Blunder yang dibuatnya saat imbang 3-3 dengan Southampton pada 1990 akan selalu
diingat oleh fans setan merah.
Ada yang gagal, maka ada pula yang sukses. Berikut ini mereka (pemain Italia) yang sukses di liga inggris :
1.
Carlo
Cudicini
Carlo Cudicini datang ke Stamford Bridge pada tahun 1999 dan memaksa kiper legendaris Chelsea, Ed De Goey harus merelakan tempatnya. Di tahun 2002 ia mendapat gelar Chelsea Player of The Year dan di tahun berikutnya ia didaulat menjadi kiper terbaik liga Inggris musim 2003/2004. Namun kedatangan manajer Jose Mourinho pada tahun berikutnya membuat Cudicini kehilangan tempatnya. Overall, karir Cudicini terbilang cukup sukses bersama The Blues.
Carlo Cudicini datang ke Stamford Bridge pada tahun 1999 dan memaksa kiper legendaris Chelsea, Ed De Goey harus merelakan tempatnya. Di tahun 2002 ia mendapat gelar Chelsea Player of The Year dan di tahun berikutnya ia didaulat menjadi kiper terbaik liga Inggris musim 2003/2004. Namun kedatangan manajer Jose Mourinho pada tahun berikutnya membuat Cudicini kehilangan tempatnya. Overall, karir Cudicini terbilang cukup sukses bersama The Blues.
2.
Gianluca
Vialli
Datang ke Stamford
Bridge dari Kota Turin pada musim panas 1996,
Gianluca Vialli menorehkan sejumlah prestasi. Bersama The Blues, Vialli bermain sebanyak 58 laga dan mencetak 21
gol. Ia turut andil dengan membawa Chelsea meraih gelar FA Cup, Piala Liga dan
Piala Winners dalam 3 tahun tersebut.
3.
Roberto
Di Matteo
Roberto Di Matteo adalah orang Italia yang paling sukses berkarir di Inggris. Setidaknya 6 gelar bergengsi dipersembahkan Di Matteo untuk The Blues. Tidak hanya menjadi pemain, tapi Di Matteo juga sukses mempersembahkan trofi Liga Champions pertama untuk klub asal London tersebut pada musim 2012/2013 sebagai pelatih.
Roberto Di Matteo adalah orang Italia yang paling sukses berkarir di Inggris. Setidaknya 6 gelar bergengsi dipersembahkan Di Matteo untuk The Blues. Tidak hanya menjadi pemain, tapi Di Matteo juga sukses mempersembahkan trofi Liga Champions pertama untuk klub asal London tersebut pada musim 2012/2013 sebagai pelatih.
4.
Gianfranco
Zola
Gianfranco Zola dinobatkan sebagai salah satu legenda Chelsea hingga saat ini. Nomer punggung 25 yang dipakainya pun saat ini masih dianggap keramat
bagi The Blues. Dari 229 penampilannya, Zola menyumbang 59 gol
dan 5 gelar bergengsi bagi The Blues.
Apakah Darmian akan mengikuti jejak Aquilani, Corradi, dan Massimo Taibi
atau justru menjadi heroik dengan meneruskan catatan gemilang Cudicini, Di
Matteo, serta Gianfranco Zola? Waktu lah yang akan menjawabnya.
Selamat berkontribusi Matteo Darmian !!
#SuperSoccerGoesToSingapore
@Randabola, 9 Juli 2015, Kota Khatulistiwa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar