"Hidup hanya sekali, jangan menua tanpa karya dan inspirasi" (Ridwan Kamil)
Berawal dari sebuah refleksi atas kegagalan, akhirnya ide itu muncul dan meminta untuk segera di eksekusi.
Waktu itu kondisinya sangat dilematis. Saya sedang mengejar deadline tugas akri a.k.a skripsweet. Namun saya sadar bahwa jika ide ini terlambat untuk di eksekusi, bisa jadi ada pihak lain yang memiliki ide serupa.
Awalnya saya mencoba berdamai dengan keadaan. Saya memilih untuk menepikan ide itu dan fokus dengan deadline tugas akhir. Tapi pikiran ini meronta. Ia mendesak diri ini untuk segera bergerak. Segera meneksekusi. Saya bingung, tapi saya akui bahwa pada saat itu upaya perdamaian yang saya lakukan akhirnya kalah dengan kengototan pikiran yang mendesak untuk merealisasikan ide ini.
Langkah pertama yang saya lakukan adalah berbagi. Saya harus membagi keresahan ini kepada orang lain yang memiliki visi dan misi serupa. Karena jika saya bercerita ide ini dengan orang lain, bisa saja ide itu akan dicuri olehnya. Akhirnya setelah melalui perevisian konsep dan penyeleksian individu, saya menghubungi 3 orang untuk bergabung bersama dalam membangun ide ini.
Langkah awal tak selalu berjalan mulus. 1 dari 3 orang tersebut menolak, namun saya tetap maju dan melangkah bersama 2 rekan lainnya. Kami bertiga bertemu untuk pertama kalinya pada tanggal 6 Maret 2016 di cafe WTF (bukan promosi ya :D ). Setelah saya paparkan secara panjang mengenai ide tersebut, mereka setuju dan siap untuk melangkah bersama mengeksekusi ide ini.
Awalnya kami bersepakat untuk bergerak "slow, but sure". Saya juga mengakui bahwa saya belum bisa 100% fokus dengan ide ini, karena saya sepenuhnya ingin fokus dengan skripsweet. Mereka paham dan mendukung keputusan saya. Namun malam itu membuat kami harus merubah arah kapal.
Seorang teman saya juga sedang melakukan hal yang serupa dengan yang kami rencanakan. Ya. Kita sama-sama sedang bergelut dengan project yang sama. Ide kita sama. Sama persis. Banget.
Sempat bingung juga sih. Kok bisa samaan ya? Tapi akhirnya paham juga karena kita sama-sama merasain bahwa konsep yang kita garap memang sedang jadi trending topic di kota-kota luar. Dan sangat menjual. Akhirnya kita sepakat bahwa kita akan head-to-head. Kita sama-sama terus maju dan saling berhadapan di pasar.
Saya sempat bingung mesti ngapain. Tapi setelah saya cerita ke tim, mereka justru semakin semangat. Mereka siap head-to-head, dan siap bersing secara sportif. Ah, saya tidak salah pilih orang. I proud with yours team :) !
Sejak saat itu saya sedikit meredam keintenans saya terhadap skripsweet. Saya serius membangun project ide ini. Ketemu dengan berbagai programmer dan mencoret lembaran kertas untuk merevisi konsep serta ruitin melakukan meet-up bersama tim. Hingga akhirnya kami bisa merampungkan semua itu menjadi sebuah konsep yang rapi, yang dinamai Gurukite.com !!
Gurukite.com
Melihat kemajuan zaman yang dimana era digital semakin mendominasi ketimbang era konvensional, kami ingin membawa warna baru di bidang pendidikan dengan mendirikan Gurukite.com.
Sebuah startup lokal penyedia jasa guru privat berplatform online pertama di Pontianak.
Beberapa inovasi kami hadirkan dengan berbasis SocioEducation. Kami sadar bahwa sekarang bukan zamannya untuk bergerak sendiri-sendiri lagi. Sekarang adalah eranya Kolaborasi 2.0. Dimana bergerak bersama akan semakin melesat jauh mengangkasa ketimbang bergerak sendiri dengan kecepatan tinggi.
Saya mencoba untuk berkolaborasi dengan berbagai lini. Dengan Pemerintah, Komunitas, Kampus, dan Sekolah. Dan kami juga menyisipkan sebuah planning untuk ikut terlibat dalam pembangunan pendidikan di Kalbar melalui konsep SocioEducation.
Semoga apa yang kami impikan untuk jangka panjang waktu kedepan bisa terealisasi. Karena kami sadar, kami baru memulai. Kami baru melangkah. Kami harus lebih serius dalam membangun semua ini. Terlebih ketika kami test of the water dengan melakukan uji publik, banyak pihak yang mengapresiasi Gurukite.com.
Come and join with us.
Gurukite.com
Move together, inspired others !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar