Tulisan ini terinspirasi dari program #SuperSoccerGoesToSingapore yang dalam beberapa hari ini menghiasi timeline twitter saya. Sudah lebih dari 2 tahun paspor saya menganggur tidak terpakai dan kini Super Soccer memberikan peluang agar paspor tersebut bisa kembali terisi. Semoga saja rezekinya saya deh.
Berbicara tentang AC Milan, tentu bagi mereka para
penikmat sepakbola yang terlahir sejak tahun 90’an hanya mengenal AC Milan
dengan era manajemen Berlusconi.
Setelah mengalami musim yang buruk diawal
tahun 1980’an yang menyebabkan AC Milan degradasi ke Serie-B, seorang enterpreneur Italia, Silvio Berlusconi
datang bagaikan seorang pahlawan pada tahun 1986 dengan melakukan revolusi
besar-besaran. Pelatih sekelas Arrigo Sacchi di datangkan ke Kota Milan
disertai dengan trio Belanda, Marco Van Basten, Frank Rijkaard, dan Ruud
Gullit. Disusul dengan kedatangan Roberto Donadoni, Carlo Ancelotti, dan
Giovanni Galli, dimana kemudian lahirlah sebuah babak baru era kejayaan AC Milan.
Tidak perlu menunggu waktu lama untuk melihat
hasil revolusi ala Berlusconi ini. Hanya dalam waktu satu tahun, trophy Serie-A
berhasil kembali ke genggaman AC Milan, dan di tahun berikutnya, AC Milan
berhasil memenangkan gelar Liga Champions untuk ketiga kalinya.
Setelah era Arigo Sacchi, era keemasan AC Milan
masih tetap lanjut dibawah sang pelatih Fabio Capello. Bahkan di masa Don Fabio
ini, AC Milan mendapat julukan sebagai The
Dream Team dengan rekor 58 pertandingan tanpa satu pun kekalahan.
Era Don Fabio berakhir, estafet kepemimpinan AC Milan di bawah
Berlusconi masih berlanjut dengan berbagai macam pelatih yang pernah singgah di
kota ini. Mulai dari Oscar Tabarez, Alberto Zaccheroni, Cesare Maldini, Fatih
Terim, Carlo Ancelotti, Leonardo, Massimiliano Allegri, Clarence Seedorf,
hingga yang terakhir yaitu Filippo Inzaghi.
Dari sejumlah nama tenar diatas yang pernah mengisi
kursi pelatih AC Milan, mereka memiliki satu kesamaan, yaitu sama – sama berada
di bawah kepemimpinan sang pemilik klub, Silvio Berlusconi, yang juga pernah
menjabat sebagai Perdana Menteri Italia.
Beberapa pekan terakhir, revolusi kembali terjadi
di tubuh AC Milan. Sang pemilik klub, Opa Berlusconi akhirnya resmi melepas 48
persen saham Milan kepada Mr. Bee, pebisnis asal Thailand. Walaupun begitu, Opa
Berlusconi tetap memegang saham klub terbesar sebayak 52 persen. Namun
setidaknya ini merupakan suatu langkah yang sangat ditunggu – tunggu oleh para
penggemar AC Milan, melihat dalam 5 tahun terakhir ini AC Milan seakan tidak
mampu untuk berbicara banyak di bursa transfer maupun kompetisi domestik
mengingat krisis keuangan yang menjerat tim merah-hitam ini.
Pucuk dicinta, ulam pun tiba ! Revolusi
perpindahan 48 persen saham ke pebisnis Thailand itu mulai menghadirkan angin –
angin keoptimisan bagi para Milanisti.
Sang Entrenador
dari kota Sampdoria, Sinisa Mihajlovic, didatangkan ke kota Milan untuk
menggantikan posisi Filippo Inzaghi yang dinilai gagal setelah hanya bisa
membawa AC Milan menempati posisi ke 10 di Serie-A.
AC Milan pada bursa transfer – trasnfer sebelumnya
yang lebih dikenal sebagai tim yang doyan mendatangkan pemain “gratisan”, kini
tampak berbeda. Manajemen AC Milan kini tak segan untuk menggelontorkan banyak
uang demi mendatangkan pemain – pemain baru yang memiliki kualitas, seperti
halnya yang terjadi di era 90’an dan awal 2000’an.
Tentu apa yang dilakukan oleh manajemen AC Milan
pasca adanya revolusi kepemilikan menjadi sebuah perubahan signifikan yang
dirasakan oleh para Milanisti.
Jika dulu ketika Opa Berlusconi datang pertama kalinya
sebagai pemilik klub di tahun 1986 merupakan suatu awal dari cerita emas AC Milan yang
pernah menghiasi sejarah di Italia dan di Eropa, maka kini setelah AC Milan
sempat terpuruk dalam beberapa tahun terkahir, dan Revolusi kepemilikan jilid 2
era Berlusconi & Mr. Bee dimulai, maka sudah sepatutnya lah para Milanisti
kembali muncul di permukaan untuk menyambut datangnya sebuah era baru Milan 2.0
yang siap untuk kembali memperlihatkan bahwa klub ini merupakan salah satu klub
terbaik di Italia dan Eropa !
Welcome the new Milan 2.0 !!!
#ForzaMilan
#InMilanWeTrust
#Milan2.0
@Randabola, 8 Juli 2015, Kota Khatulistiwa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar